NASA
James Irwin, astronot Apollo 15 sedang menjelajahi bulan.
KOMPAS.com - Bulan tidak lagi menarik. Planet Mars lebih menarik. ”Kadang-kadang saya berpikir saya pergi ke tempat yang salah. Mars selalu menjadi favorit saya sejak kecil dan masih begitu hingga sekarang,” ujar Michael Collins, pilot modul komando Apollo 11.
Collins dan Edwin ”Buzz” Aldrin, orang kedua yang berjalan di bulan, bersama-sama menyerukan agar Amerika Serikat menatap tujuan baru: Mars.
Menjelang peringatan 40 tahun pendaratan
di bulan pada 20 Juli, mereka memberikan ceramah di Smithsonian Institutions National Air and Space Museum di Washington DC, Minggu (19/7) malam waktu setempat. Namun, mereka tidak banyak bernostalgia soal pendaratan mereka di bulan.
Hampir 500 orang yang hadir dalam acara itu tidak mendapat detail tentang bagaimana pendaratan di bulan dengan hanya sedikit bahan bakar tersisa, seperti apa bulan itu, atau seperti apa rasanya berada di sana. Bahkan, Neil Armstrong, orang pertama yang berjalan di bulan, hanya menyinggung misi Apollo 11 selama 11 detik dalam pidatonya sepanjang 19 menit. Mereka lebih banyak berbicara soal masa depan.
Buzz Aldrin mengatakan, cara terbaik untuk menghormati para astronot Apollo 11 adalah mengikuti jejak mereka untuk pergi lagi dalam misi eksplorasi baru. ”Apollo 11 adalah simbol tentang apa yang bisa dilakukan bangsa besar jika bekerja keras dan bekerja bersama. Bukankah ini waktunya untuk melanjutkan perjalanan kita?” katanya.
Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) memiliki rencana ambisius untuk kembali mengirimkan astronot ke bulan tahun 2020 untuk membangun pangkalan bulan berawak guna eksplorasi lebih jauh ke Mars dalam proyek bernama Constellation.
Meskipun tidak mengkritik rencana NASA secara langsung, Collins dan Aldrin mengatakan bulan adalah ”topi usang”. Collins menuturkan dia takut bahwa rencana eksplorasi NASA akan terhenti dengan misi kembali ke bulan.
Tahun 2035
Aldrin mempresentasikan detail tentang bagaimana kunjungan singkat ke bulan menjadi batu loncatan untuk mengunjungi Phobos, bulan Mars; Mars sendiri; dan sejumlah asteroid, seperti Apophis, yang suatu saat nanti bisa menghantam Bumi.
Dia menambahkan, Armstrong dan dirinya mendarat di bulan 66 tahun setelah Wright bersaudara pertama kali menerbangkan pesawat. Yang dia inginkan, manusia bisa mendarat di Mars 66 tahun setelah misinya ke bulan, yang artinya tahun 2035.
Christopher Kraft Jr, yang mendirikan dan mengepalai Mission Control Houston, juga mengatakan tentang ”pergi ke suatu tempat yang baru dan melakukan sesuatu yang berbeda”. ”Yang kita perlukan adalah teknologi baru. Kita tidak memilikinya sejak Apollo. Saya katakan kepada Presiden Obama, ’Mari lanjutkan. Mari berinvestasi di masa depan’,” katanya.
Hanya ada 12 orang, semuanya warga AS, yang pernah berjalan di bulan. Orang terakhir menjejakkan kaki di bulan tahun 1972 pada akhir misi Apollo.
Rencana NASA untuk mengembalikan manusia ke bulan melalui proyek Constellation terancam karena pembengkakan biaya. Semula, biaya proyek Constellation diperkirakan sekitar 150 miliar dollar AS. Akan tetapi, biaya peluncur Ares I untuk meluncurkan proyek itu ke orbit membengkak dari 26 miliar dollar AS pada tahun 2006 menjadi 44 miliar dollar AS pada tahun lalu.
Para awak Apollo 11 dijadwalkan bertemu Presiden Barack Obama di Gedung Putih Senin siang waktu setempat. Acara peringatan 40 tahun pendaratan di bulan juga digelar di Pusat Luar Angkasa Kennedy di Cape Canveral, Florida, tempat misi Apollo 11 meluncur, dan di Pusat Luar Angkasa Johnson, Houston, Texas. (ap/afp/fro)
KompasCollins dan Edwin ”Buzz” Aldrin, orang kedua yang berjalan di bulan, bersama-sama menyerukan agar Amerika Serikat menatap tujuan baru: Mars.
Menjelang peringatan 40 tahun pendaratan
di bulan pada 20 Juli, mereka memberikan ceramah di Smithsonian Institutions National Air and Space Museum di Washington DC, Minggu (19/7) malam waktu setempat. Namun, mereka tidak banyak bernostalgia soal pendaratan mereka di bulan.
Hampir 500 orang yang hadir dalam acara itu tidak mendapat detail tentang bagaimana pendaratan di bulan dengan hanya sedikit bahan bakar tersisa, seperti apa bulan itu, atau seperti apa rasanya berada di sana. Bahkan, Neil Armstrong, orang pertama yang berjalan di bulan, hanya menyinggung misi Apollo 11 selama 11 detik dalam pidatonya sepanjang 19 menit. Mereka lebih banyak berbicara soal masa depan.
Buzz Aldrin mengatakan, cara terbaik untuk menghormati para astronot Apollo 11 adalah mengikuti jejak mereka untuk pergi lagi dalam misi eksplorasi baru. ”Apollo 11 adalah simbol tentang apa yang bisa dilakukan bangsa besar jika bekerja keras dan bekerja bersama. Bukankah ini waktunya untuk melanjutkan perjalanan kita?” katanya.
Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) memiliki rencana ambisius untuk kembali mengirimkan astronot ke bulan tahun 2020 untuk membangun pangkalan bulan berawak guna eksplorasi lebih jauh ke Mars dalam proyek bernama Constellation.
Meskipun tidak mengkritik rencana NASA secara langsung, Collins dan Aldrin mengatakan bulan adalah ”topi usang”. Collins menuturkan dia takut bahwa rencana eksplorasi NASA akan terhenti dengan misi kembali ke bulan.
Tahun 2035
Aldrin mempresentasikan detail tentang bagaimana kunjungan singkat ke bulan menjadi batu loncatan untuk mengunjungi Phobos, bulan Mars; Mars sendiri; dan sejumlah asteroid, seperti Apophis, yang suatu saat nanti bisa menghantam Bumi.
Dia menambahkan, Armstrong dan dirinya mendarat di bulan 66 tahun setelah Wright bersaudara pertama kali menerbangkan pesawat. Yang dia inginkan, manusia bisa mendarat di Mars 66 tahun setelah misinya ke bulan, yang artinya tahun 2035.
Christopher Kraft Jr, yang mendirikan dan mengepalai Mission Control Houston, juga mengatakan tentang ”pergi ke suatu tempat yang baru dan melakukan sesuatu yang berbeda”. ”Yang kita perlukan adalah teknologi baru. Kita tidak memilikinya sejak Apollo. Saya katakan kepada Presiden Obama, ’Mari lanjutkan. Mari berinvestasi di masa depan’,” katanya.
Hanya ada 12 orang, semuanya warga AS, yang pernah berjalan di bulan. Orang terakhir menjejakkan kaki di bulan tahun 1972 pada akhir misi Apollo.
Rencana NASA untuk mengembalikan manusia ke bulan melalui proyek Constellation terancam karena pembengkakan biaya. Semula, biaya proyek Constellation diperkirakan sekitar 150 miliar dollar AS. Akan tetapi, biaya peluncur Ares I untuk meluncurkan proyek itu ke orbit membengkak dari 26 miliar dollar AS pada tahun 2006 menjadi 44 miliar dollar AS pada tahun lalu.
Para awak Apollo 11 dijadwalkan bertemu Presiden Barack Obama di Gedung Putih Senin siang waktu setempat. Acara peringatan 40 tahun pendaratan di bulan juga digelar di Pusat Luar Angkasa Kennedy di Cape Canveral, Florida, tempat misi Apollo 11 meluncur, dan di Pusat Luar Angkasa Johnson, Houston, Texas. (ap/afp/fro)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar