"Saya yakin Indonesia suatu saat akan meluncurkan pesawat luar angkasanya sendiri"
upaya untuk menanamkan minat pada bidang astronomi dan kedirgantaraan kepada kaum muda Indonesia.
Nie Haisheng dan Zhai Zhigang, dua astronot yang telah ke luar angkasa, dijadwalkan akan menemui 500 pelajar SMA di Pusat Peragaan IPTEK Taman Mini Indonesia Indah pada Sabtu, 16 Oktober 2010. Pada pertemuan ini, kedua astronot akan berbagi pengalaman seputar misi ke luar angkasa beserta teknologinya.
“Kami ingin menanamkan minat dan antusiasme yang besar terhadap ilmu antariksa kepada pemuda-pemuda Indonesia,” ujar Nie, yang ditemui di geladak kapal pelacak satelit, Yuanwang 5, yang tengah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis 14 Oktober 2010.
Nie juga mengatakan bahwa setiap orang dapat menjadi astronot, namun hal yang terpenting adalah adanya tekad dalam mewujudkan cita-cita. Para calon astronot haruslah juga memiliki tujuan yang jelas dalam pencapaian hidupnya. Selain itu, pengetahuan yang memadai dalam bidang antariksa juga diperlukan.
“Para calon astronot juga harus memiliki psikologi yang stabil untuk dapat diterbangkan ke luar angkasa,” ujar Nie.
Kunjungan kedua astronot juga bertujuan untuk merayakan hubungan diplomatik antara Indonesia dan China yang telah berlangsung selama 60 tahun. Hubungan ini akan diperkuat dengan pertukaran pengalaman dan teknologi dalam bidang antariksa yang dilakukan oleh badan antariksa China yang diwakili kedua astronotnya dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
“Kami akan memperkuat hubungan kedua negara melalui bidang IPTEK dan teknologi antariksa. Tidak hanya di bidang itu saja, tapi persahabatan dan kerja sama kedua negara juga akan ditingkatkan di bidang yang lain,” ujar Zhai.
China adalah negara dengan teknologi antariksa terunggul ketiga di dunia. Kedua astronot yakin Indonesia suatu saat nanti akan dapat menyamai China dalam teknologi antariksa dan menerbangkan astronotnya sendiri ke luar angkasa.
“Semoga Indonesia dapat belajar banyak dari pengalaman dan teknologi kami. Saya yakin Indonesia suatu saat akan meluncurkan pesawat luar angkasanya sendiri. Kerja sama pada bidang ini akan terus dilakukan oleh kedua negara,” ujar Nie.
Kapal pencari Satelit Yuanwang 5 yang mengiringi kedatangan dua astronot tersebut akan berlabuh di Jakarta International Containter Terminal, Tanjung Priok, selama 10 hari hingga tanggal 23 Oktober pekan depan. Selama berlabuh di Jakarta, kapal ini akan mengisi perbekalan seperti air, makanan dan bahan bakar untuk perjalanan selanjutnya. (hs)
sumber : vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar